![]() |
Eksotisme Mt. Ungaran (Sorry, gambar dari internet) |
Ungaran, sebuah kota kecil dikabupaten Semarang memiliki sebuah gunung yang tidak terlalu tinggi, hanya 2050 m di atas permukaan laut. Gunung Ungaran, yup itulah masyarakat sekitar sering menyebutnya. Gunung yang tidak terlalu tinggi namun menyimpan banyak sekali keindahan disetiap jengkalnya. Menurut catatan-catatan sejarah, nama-nama lain gunung ini adalah Karundungan (Prasasti Kuti), Karurungan/Karungrangan (Tantu Panggelaran), Karungrungan (Perjalanan Bujangga Manik, Serat Aji Saka, Serat Kanda), Kroenroengan (Domis, 1825), dan Ngroengroengan (Bleeker 1850, Friederich 1870). Gunung yang konon katanya menurut mitos masyarakat setempat, di lereng gunung di antara jajaran candi-candi terdapat kawah berbau belerang yang merupakan makam Dasamuka. Konon Dasamuka yang suka mabuk dikubur di kawah ini oleh Hanoman . Hanoman sendiri kemudian berdiam di Gunung Telomoyo mengawasi Dasamuka jika sewaktu-waktu bangkit. Dasamuka bisa bangkit jika ia mencium bau minuman keras, hingga masyarakat setempat (dulu) tidak berani minum minuman keras di areal Candi Gedong Songo. so, jangan coba-coba klo ga mau ketemu yang namanya Dasamuka!!! hehehe . . .
![]() |
Penulis |
semoga masih menyimak, terngiang jelas dalam benak perjalanan tanpa arah mendaki gunung Ungaran bersama kawan-kawan yang tinginya 2050 mdpl (tidak terlalu tinggi sih, tapi cukup membuat kami ngos-ngosan dan banyak sekali mendapat pelajaran dari perjalanan tersebut), hehehe. Masih dalam rangka mengenang kisah klasik dan mulai asik meski perasaan ini terbalik-balik, setelah melakukan segala bentuk persiapan dan membekali diri dengan persenjataan yang terbilang ala kadarnya (mau perang mas??) kaki kami pun siap diberangkatkan. dengan menumpang mobil butut milik kantor dimana tempat kakak saya bekerja hingga akhirnya kurang lebih pukul 19.00 WIB kami sampai kesebuah pasar didaerah Bandungan kabupaten Semarang. Pasar Jimbaran, dari situlah awal perjalanan kami pun dimulai.
bersambung dulu ceritanya kawan (kantuk pun tak sudah tak kuasa ditahan) . . .
sebelum pamit izinkan saya berpuisi sedikit (tapi hanya kutipan sih, maklum masih newbie labil nih. . .hehe)
mengembara
Kami hanya lelaki biasa
Yang mijak-kan kaki-kakinya di puncak-puncak gunung tinggi,
Menembus kegelapan bumi,
rasakan dinginnya malam
Cumbui kerasnya tebing
Selimuti diri dengan halimun
Kami hanya lelaki biasa
Yang mijak-kan kaki-kakinya di puncak-puncak gunung tinggi,
Menembus kegelapan bumi,
rasakan dinginnya malam
Cumbui kerasnya tebing
Selimuti diri dengan halimun
Di rimba putih……..
semakin dekat dengan ilahi
ohh..kami merasa lelaki pilihan
diantara jutaan ambisi dan jutaan tipu daya
semakin dekat, kejujuran dan kesederhaan.
'makin dekat kesempurnaan itu..
semakin dekat dengan ilahi
ohh..kami merasa lelaki pilihan
diantara jutaan ambisi dan jutaan tipu daya
semakin dekat, kejujuran dan kesederhaan.
'makin dekat kesempurnaan itu..
Sumber Puisi : Ay (dari milis alumni smun 21)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar